You are currently browsing the monthly archive for January 2010.

Hari Sabtu dan Minggu lalu (23-24 Jan 2010), sekolah anak saya menyelenggarakan “Art & Science Expo”, sebuah kegiatan tahunan dimana siswa diberi kesempatan untuk mengeksplorasi potensi dan menunjukkan pencapaiannya dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan.

Karena yayasan yang menaungi sekolah selain punya SD juga punya TK dan SMP, maka bidang yang diapresiasi sangat besar rentangnya. Mulai dari mewarnai, mengembangkan gambar dll. untuk TK, hingga olimpiade matematika, problem solving, pembuatan poster, presentasi projek fisika dan biologi dll. untuk siswa SD dan SMP.

Kegiatan-kegiatan tersebut dirancang dalam koridor tema yang berganti tiap tahunnya. Tahun ini temanya: “when science meets natural disaster”. Jadi tidak heran jika banyak bencana alam yang muncul dalam gambar dan poster. Desain bangunan tahan gempa sepertinya juga bidang khusus yang muncul sejalan dengan tema tersebut.

Pertunjukan seni oleh siswa seperti nasyid, angklung, dan beragam unjuk seni lain seperti menjadi menu wajib yang muncul di panggung setiap tahunnya.

Keluguan, kelucuan yang tidak dibuat-buat, dan munculnya potensi yang mencengangkan menjadi bumbu kegiatan seperti ini dari tahun ke tahun.

Puncak-puncak prestasi dalam beragam bidang kecerdasan juga mendapat ganjaran. Piala, sertifikat, dan bingkisan diberikan dalam jumlah yang cukup banyak.

Meski harganya dalam rupiah tak seberapa, ganjaran tersebut membuat siswa menjadi lebih percaya diri, menyadari pentingnya bekerja dalam tim, menghargai perbedaan potensi dan sejumlah hal yang sulit didapat jika pengalaman belajar melulu dilakukan dengan cara konvensional di kelas. Mereka bisa secara langsung merasakan bahwa eksistensi dan prestasi bukanlah hanya bisa diraih dalam bidang akademik saja.

Coba di SD saya dulu ada acara beginian…. *mupeng*

Satu kejadian yang membuat saya agak terbengong-bengong adalah saat kuis ‘doorprize’. Seorang guru diminta oleh pembawa acara untuk melontarkan pertanyaan untuk kemudian coba dijawab oleh kerumunan anak SD di depan panggung.
“Sebutkan dua contoh anti-virus!”, ibu guru itu memberikan tantangan setelah sejurus berpikir. Seorang anak perempuan berlari dan berhasil naik ke panggung setelah mengalahkan beberapa temannya.
“Kaspersky dan Avira!”, teriaknya. plok…plok…plok… khalayak yang terdiri dari siswa dan orang tua di depan panggung sontak bertepuk tangan.

Ternyata pertanyaan doorprize untuk anak SD sekarang sudah kayak begitu…
Coba kalo saya yang ditanya kayak begitu pas SD dulu. Paling bengong, atau bisa jadi malah balik bertanya, “Anti-virus tuh makanan apa, Bu Guru?” 😀